Di balik warna-warni kehidupan Indonesia, keberagaman telah menjadi warna dasar yang begitu akrab. Data dari survei nasional Tim Riset Kabareskrim Polri mengungkap bahwa hanya 16,78% masyarakat yang tidak bertetangga dengan orang dari agama atau etnis berbeda. Angka ini seolah berbisik bahwa perbedaan sudah menjadi sahabat akrab, bukan musuh dalam selimut. Harmoni ini diperkuat oleh kebiasaan positif—gotong royong, saling menghormati, dan ikut serta dalam aktivitas komunitas—yang masih hidup subur di hati rakyat. Tidak mengherankan jika 91,91% merasa aman, terlindungi oleh simpul-simpul kepedulian yang kuat di antara mereka. Namun, di balik semua ini, ancaman konflik berbasis isu agama masih mengintai, mengingatkan kita bahwa harmoni harus selalu dijaga dengan waspada. Masyarakat Indonesia, dengan segala keunikannya, tetap menunjukkan bahwa ikatan sosial yang kuat adalah benteng terbaik dari potensi perpecahan.